BNI Menyalurkan KUR Kurang Lebih 2.000 Petani

BNI Menyalurkan KUR Kurang Lebih 2.000 Petani

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) mendukung Program Perhutanan Sosial yang kini dikembangkan di wilayah Jawa Barat (Jabar). Dukungan BNI berupa penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) bagi petani penggarap lahan hutan di Jabar, khususnya di Kabupaten Garut, Cianjur, dan Indramayu.

Direktur Bisnis Kecil dan Jaringan BNI Catur Budi Harto mengatakan pihaknya mendukung Program Perhutanan Sosial, sebagai inovasi dalam meningkatkan kesejahteraan petani penggarap lahan hutan.

Perseroan mencatat di tiga kabupaten yang dikembangkan, terdapat 2.313 penerima SK Perhutanan Sosial, baik SK Izin Pemanfaatan Hutan Perhutanan Sosial (IPHPS) maupun SK Pengakuan Perlindungan Kemitraan Kehutanan (KULINKK).

“Sebagai penerima SK, para petani menjadi jelas statusnya, yaitu menjadi petani yang layak mendapatkan akses permodalan yang murah dari perbankan,” ujar Catur dalam keterangan tertulis, (11/11/2018).

Dia mengatakan bahwa BNI telah menyalurkan KUR untuk penggarap lahan hutan di Jabar senilai Rp470 juta. Sementara yang dalam masih diproses sudah mencapai angka Rp5,5 miliar. Ditargetkan total penyaluran KUR dapat mencapai 220 petani penggarap lahan penerima SK.

Sejak tahun 2017 perseroan juga sudah mendukung Perhutanan Sosial di Jawa Timur. Tercatat hingga akhir Oktober 2018 penyaluran KUR di Perhutanan Sosial mencapai Rp16,7 milair. Kredit tersebut disalurkan kepada 3.066 penerima SK Perhutanan Sosial yang diserahkan oleh presiden sebelumnya di Probolinggo, Madiun dan Tuban.

Sedangkan untuk membantu peningkatan kualitas pertanian di lahan garapan, BNI juga telah menyalurkan bantuan CSR yang diberikan kepada penerima SK Perhutanan Sosial BNI di Jawa Barat. Bantuan tersebut diberikan berupa peralatan budi daya tambak bandeng dan sarana produksi perkebunan kopi antara lain 10 unit pompa air, 12 unit Jaring, enam unit mesin potong rumput, tiga unit gergaji mesin.

Dari hasil penyaluran KUR di Jawa Timur, beberapa lokasi binaan telah menunjukkan keberhasilan dari program ini. Salah satunya LMDH Wono Lestari di Lumajang, penerima SK di tempat tersebut berhasil mengembangkan potensi bisnis di daerahnya seperti susu sapi, pisang, madu, getah damar dan akan dikembangkan untuk pengolahan susu menjadi produk bernilai tinggi.

Comments

Popular posts from this blog

HIJUP Menargetkan untuk Membuka Toko Offline di Seluruh Indonesia

Korban Gempa Donggala Palu, Menhub Memimpin Pemakaman Anthonius Gunawan di Taman Makam Pahlawan

Perjuangan Bung Hatta di Masa Lalu, Pahlawan Penolak Kapitalisme di Indonesia